Namaku Deden, di kalangan rekan-rekan netter dan blogger aku memakai nama alias Dedencakra. Nama akhiran Cakra diambil dari tempat usahaku Cakra Computer Technology, sebuah usaha pribadi yang kubangun dari nol empat tahun yang lalu dan sekarang aku bersyukur bisa menggantungkan hidup sepenuhnya kepada Sang Pencipta dengan jalan mengelola tempat usahaku tersebut.
Bahkan rekan-rekan dan langganan-langgananku lebih memilih panggilan Cakra yang dialamatkan kepadaku dari pada namaku sendiri, akhirnya akupun terbiasa dengan nama itu, tak apalah..... :)
Maafkan daku Ambu... Abah.... bukan keinginanku mengganti nama, hehe... :)
Aku dilahirkan di sebuah kampung kecil yang asri dan sekarang rusak parah 11 Februari 28 tahun yang lalu, tepatnya di kampung Cikadu-Bangkelung, sebuah daerah yang masih merupakan bagian dari warisan Tatar Galuh Pasundan jaman dahulu. Mayoritas penduduknya hidup dari bertani, sehingga aku sendiri terbiasa dengan peralatan pertanian dan sarapan pagi para petani seperti "Bubuy Sampeu, Gula Kawung, Kopi Pait, dan Udud Daun Kawung"... :)
Masa kecilku sangat menyenangkan. Aku bermain dengan kondisi lingkungan yang masih asri, permainan anak-anak yang ramah lingkungan, adat gotong royong yang masih kental, dan perkataan "bahasa ibu" yang masih dipertahankan oleh para orang tua, sampai akhirnya bencana "moderenisasi" itu melanda kampungku.
Jujur, secara pribadi aku Tidak Membenci Modernisasi, karena usaha yang ku tekuni pun tidak terlepas dari pengaruh modernisasi itu sendiri, yang aku sesalkan adalah terkikisnya budaya asal hingga nyaris punah jika tidak ada para orang tua yang masih tetap kukuh mempertahankannya. Silahkan saja cross check, dulu banyak sekali permainan anak-anak yang sering aku mainkan dan percaya atau tidak itu sangat mengasikkan, seperti; gartirk, galah, sapintrong, sumput beling, bendrong, baren, hong-hongan, babancakan, dan masih banyak lagi yang lain. Sekarang yang ada hanya "PS"
Aku rindu sekali masa-masa itu.... tapi tak apalah, memang waktu terus berputar.
Dengan memulai pendidikan di sebuah sekolah dasar yang ada di kampungku, aku mulai belajar menjalani hidup dari sudut pandang yang berbeda. Dan dari sanalah aku mulai meraba-raba impian, angan-angan dan cita-cita... :)
Dengan dorongan penuh dari orang tuaku aku menyelesaikan pendidikan sampai Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), dan dengan berbekal Nekad (bukan naked) aku melanjutkan pendidikan disebuah Universitas Negeri yang ada di kota Kembang, Bandung.
Dan ternyata, pengalaman hidup nge-kost ketika masih kuliah merupakan pelajaran yang sangat berharga yang membentuk mental dan kepribadianku saat menghadapi kehidupan nyata di masyarakat. Dan tentunya membuat aku lebih mengenal teknologi informasi sebagai salah satu media yang dapat membantu kehidupanku.
Jujur saja, dulu ketika masih dikampung, jangankan internet telephone rumah saja baru denger namanya belum pernah lihat aslinya.. :). Televisi baru ada beberapa biji, itu pun masih item-putih yang dinyalakan dengan accu recharging. Kalo sekarang jangan ditanya lagi, di kampungku banyak yang sudah punya home theater lho...!!.
Berbekal pengalaman kuliah, aku mencoba membuka usaha di dunia Teknologi Computer. Antara lain; Penjualan dan servis Computer, Laptop, accessories, dan Hp.
Bahkan aku menggeluti Supler dan servis perangkat Optik yang berbasis elektronik atau computer Seperti Autorefractor dan Lenso Auto. Hasilnya, ya... cukuplah untuk memenuhi kebutuhanku.
Kemudian, ketika melihat situasi perkembangan teknologi informasi -salah satunya internet- telah berkembang hingga menjangkau lorong-lorong pedesaan, aku tidak boleh tinggal diam atau aku akan tertinggal jauh di belakang. Maka aku mencoba untuk mengimbangi perkembangan tersebut sesuai kemampuanku.
Rekan-rekan se-profesi denganku yang memiliki cukup modal, memilih terjun langsung dengan membuka usaha Warnet (warung internet), sedangkan aku yang memiliki modal terbatas memilih sisi lain dari perkembangan internet itu.
Hobiku dalam mengoleksi software dan internetan membuatku memilih blogging sebagai media pendukung usahaku, alasanku cukup sederhana, selain alasan ekonomis aku beranggapan bahwa dengan blog aku bisa menemukan pangsa pasar yang sangat luas. Dengan alasan itu pula aku membuat blog dengan dua persi bahasa, yang berbahasa Indonesia aku beri nama "bengkel cakra" sedangkan yang berbahasa Inggris aku beri nama "cakra spy".
Aku tidak berharap terlalu banyak untuk urusan blog, hanya saja aku berharap orang tahu keberadaanku dan usahaku sehingga mereka percaya dengan kualitas servis dan barang yang ku tawarkan.
---harap-harap dapat banyak.....!!! :)
It's choice...
Let's see...
(cakra)
Comments[ 0 ]
Posting Komentar