Cakra Computer adalah dasar dan alasanku dalam mengelola blog bengkel cakra. Sebenarnya, sebelum menggeluti dunia teknologi komputer dan perangkat optik secara mandiri, aku telah berkelana dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain. Aku pernah menjadi penjaga wartel, pelayan mie baso, pelayan es cendol, penjual kue lapis, penjual rokok, pengarang buku, dan pernah juga mengajar alias jadi bapa guru. :)
Basic pendidikanku sebenarnya adalah kependidikan artinya semasa kuliah aku dipersiapkan untuk menjadi seorang guru atau pengajar, berdasarkan pertimbangan inilah aku mencoba menekuni dunia yang sesuai dengan basic pendidikanku. Aku mengajar selama kurang lebih 2 tahun di daerah Bandung, tetapi ternyata dunia ini kurang sesuai dengan karakteristik kepribadianku sehingga aku tinggalkan.
Aku merasa memiliki kepribadian yang tidak terbiasa terikat penuh dengan time schedule yang dibuat orang lain, dan aku merasa usaha mandiri lebih cocok dengan kepribadianku.
Walau kenyataannya pusing juga..hehe... :) karena memang tidak ada satu pekerjaanpun yang terbebas dari resiko.
Sebenarnya perjalananku memulai usaha bukan mutlak ciri kepribadian, melainkan karena kebutuhan hidup. Walaupun dengan nilai pas-pasan, aku masuk kuliah melalui jalur PMDK atau seleksi masuk tanpa tes, dalam artian aku lulus dengan biaya yang relatif kecil kalau tidak dibilang gratis... :) Dengan akses ini aku memulai hidup di tanah perantauan seorang diri, sedangkan bekal yang diberikan orang tua jauh dari mencukupi karena kemampuan yang kurang. Jangankan untuk mebayara kontrakan, untuk kebutuhan hidup saja aku kerepotan apalagi ditambah biaya kuliah; photo copy inilah...itulah... makalah, buku, dll deh...!!!
Hapunten abah...ema... sanes ngaleuleungit....!!! :(
Dengan kondisi inilah aku berfikir keras untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan hidup sehingga aku mencoba berbagai pekerjaan. Perjalanan ini menempa kepribadianku untuk mandiri; berfikir efektif dan ekonomis, bekerja mandiri, serta berbagai hal yang sifatnya crusial harus aku selesaikan secara sendiri. Makanya tidak heran jika menjadi guru kurang cocok dengan kepribadianku, menjadi seorang guru professional menurutku sangat berat, karena selain psikologis yang harus matang untuk memahami individu anak didik yang berbeda-beda, kita juga diharuskan berkutat dengan dunia didaktis, membuat metode pembelajaran, sylabus, scenario dan sebagainya.
Setelah mencoba berbagi pekerjaan yang sesuai dengan tenaga dan kemampuanku, secara tidak sengaja aku tersandung dengan dunia teknologi komputer. Awalnya, walaupun aku terbiasa menghadapi papan keyboard dan monitor ketika mengerjakan makalah, sebenarnya untuk dunia bisnis, hardware dan software komputer pengalamanku saat itu adalah nol. Jadi, tidak terpikir sedikitpun bahwa pada akhirnya aku akan terjun langsung menggeluti dunia teknologi komputer.
Aku tersandung di dunia komputer melalui seorang teman dekat. Saat itu, dia memerlukan sebuah komputer untuk kebutuhan kuliah tetapi tidak tahu dimana harus membeli komputer, dengan gaya sok tahu aku menawarkan diri dan memberitahunya bahwa aku bisa memberikan dia sebuah komputer yang cukup bagus dengan budget yang dia miliki, tanpa disangka diapun percaya 100% dan langsung memberikan uangnya kepadaku, sedangkan aku sendiri tidak tahu harus dimana membeli komputer. Waduh....... :)
Alhasil, dengan uang ditangan aku malah kebingungan, gimana nih.....!!!
Kondisinya berbalik 180 derajat dengan penjual komputer. Kalau penjual komputer lain, berpikir keras untuk menjual komputer agar bisa memperoleh uang, sedangkan aku berpikir keras untuk mencari penjual komputer lain yang harganya bisa miring karena pembeli dan uangnya sudah ditangan.
Setelah aku bertanya kesana-kemari, termasuk rental, warnet dan orang-orang terdekat yang aku anggap bisa komputer, akhirnya aku menemukan seseorang yang sudah terbiasa jual-beli komputer walaupun kecil-kecilan.
Saat itu aku tidak tahu pusat penjualan komputer atau toko komputer di daerah Bandung lho... :)
Dari penjual inilah aku pertama kali bersentuhan dengan bisnis komputer, sayangnya jalinan dengan penjual ini hanya sebatas jual-beli saja dan tidak berlanjut, mungkin dia takut aku menjadi saingannya... :)
Tapi aku tidak kehabisan akal, sebelum komputer itu aku serahkan kepada clientku aku simpan di kontrakanku dan aku bongkar...!!! karena aku tahu bahwa dia masih memberikan garansi untuk komputer ini ... ) syukurlah tidak apa-apa ketika aku pasang kembali.
Pelajaranku yang mendalam sebenarnya dimulai ketika komputer ini error setelah beberapa minggu. Berhubung lokasi yang cukup jauh dengan si penjual, aku mencarikan servis komputer yang terdekat, dan ketemu... :)
Saat dia sedang memperbaiki komputer, aku bercerita banyak dengan sang servis tentang komputer, hardware dan software, yang akhirnya berlanjut dengan berkenalan nama dan asal daerah. Ternyata dia berasal satu daerah denganku... :)
Nah...!!!
Dari dialah aku tahu lebih banyak tentang komputer dan joinan jual-beli komputer, saat itu aku hanya makelar saja yang mencari orang yang mau membeli komputer, tapi keuntungannya lumayan juga hehe....!!!
Sebenarnya dialah guru komputerku yang pertama sebelum aku kursus dan kuliah kembali dengan jurusan komputer dikemudian hari selain jurusan keguruan yang telah kuikuti.
Aku berharap usaha yang ku tekuni bertambah maju dengan berbekal pengetahuan yang ku peroleh tersebut.
semoga..!!!
(cakra)
Tidak dipungkiri mas, pengalaman hidup adalah guru terbaik! :)
BalasHapusMungkin kita senasib soal pekerjaan, tetapi untungya saya tersadar diusia muda (baru lulus kuliah kemudian kerja diperusahaan bonafid cuma 1 bulan, ngerasa ga cocok dengan schedulitas terus keluar), modal pas2an buka servis komputer. :D
salam kenal dari Bayung Lencir.
@anonim/bayung lencir; iya om...pengalaman tersebut menempa banget.
BalasHapussalam kenal juga, terima kasih sudah mampir